Bisnis Restoran: Mengenal Business Continuity Plan (BCP) saat Pandemi
Bisnis restoran mengalami sejumlah tantangan selama masa pandemi COVID 19 ini, dari perihal cashflow hingga operasional seperti halnya tenaga kerja.
Perihal bisnis restoran, terdapat sejumlah hal fundamental yang tentu juga terdisrupsi selama masa pandemi ini. apa saja aspek dalam bisnis restoran yang mendisrupsi operasional secara keseluruhan?
Aspek yang Menjadi Tantangan Bisnis Restoran Selama Pandemi
Disrupsi pada Cashflow
Penurunan pemasukan sebanyak 30% terjadi pada bisnis restoran kecil. Hal ini dikemukan ketua HIPMI semenjak dikabarkan Corona masuk ke Indonesia. Belum lagi dengan kondisi menyambut bulan ramadan, dimana pemasukan akan semakin turun.
Para pemilik bisis restoran kecil yang menjadi acuan dalam data tersebut sebagian besar masih mengandalkan dana sendiri untuk berdiri, apabila mereka tidak dapat beradaptasi maka banyak pula yang harus gulung tikar.
Di cina sendiri dilaporkan oleh CNBC, pulihnya bisnis F&B juga berjalan sangat lambat. Dilaporkan sebanyak 40% toko sudah mulai beroperasi kembali, namun pekerja yang mulai kembali aktif berada dalam persentase 20% saja.
Sedangkan di indonesia sendiri, berdasarkan data dari Moka POS sebanyak 13 kota dari total 17 kota yang dioberservasi juga mengalami penurunan pendapatan harian.
Operasional dan Tenaga Kerja
Bukan hanya pemasukan saja yang menurun, produktivitas pun juga. Hambatan dari segi operasional kerja dan tenaga kerja pun turut terkena dampak, pekerja pun harus dirumahkan dikarenakan pemasukan yang turun.
Dari segi operasional, guna mematuhi aturan PSBB dan social distancing beberapa bisnis restoran juga harus memberlakukan sistem shift, untuk memastikan lingkungan kerja tidak terlalu padat.
Rantai Supply
Rantai supply juga mengalami beberapa disrupsi, dari terganggunya produksi akibat minimalnya mobilitas hingga menurunnya permintaan. Dikabarkan pula sejumlah pabrik terpaksa harus tidak beroperasi ditambah lagi tenaga kerja yang berkurang dan dirumahkan pun juga menjadi salah satu alasannya mengapa rantai supply mengalami keterlembatan.
Faktor Kesehatan & Kehigienisan
K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) dalam lingkup kerja juga menjadi hal utama yang diperhatikan bisinis restoran, ketika pandemi COVID 19 muncul.. Perlu adanya langkah antisipasi yang dipertegas dalam operasional restoran sehari-hari.
Hal inilah yang kemudian menjadi tantangan beberapa bisnis restoran, yaitu harus beradaptasi pada teknologi dengan memanfaatkan sistem takeaway atau delivery.
Berubahan tidak hanya terjadi pada aspek teknologi dan transportasi saja, dalam kondisi ini bisis restoran harus memperketat aspek keamanan dan kesehatan. Umumnya hal tersebut dapat dilihat dari dua upaya, yaitu:
- Menyediakan desinfektan dan melakukan pembersihan secara berkala pada benda atau objek tertentu
- Mewajibkan pekerja atau kostumer untuk membersihkan tangan sebelum atau setelah transaksi
Menjawab Tantangan dengan BCP (Business Continuity Plan) yang Tepat
BCP adalah sebuah rencana pembuatan sistem pencegahan dan pemulihan perusahaan dari kondisi yang mengancam perusahaan. Rencana yang dibuat harus mencakup aspek pekerja dan aset yang dapat segera diimplementasikan ketika terjadinya bencana.
Dalam proses perancangan BCP didalamnya melibatkan setiap resiko yang terjadi pada operasional perusahaan, menjadikan BCP bagian penting dari manajemen resiko perusahaan.
Dalam BCP pada bisnis restoran idealnya terdapat:
- Memastikan tiap prosedur telah mencakup aspek dari segi Human Resources (HR), kostumer hingga manajemen supply
- Keberlangsungan bisnis dan kesehatan pekerja
- Komunikasi internal dan eksternal
- Keberlangsungan produk dan supply
Business Continuity Plan untuk Bisnis Restoran
Human Resource (HR), Kostumer, dan Manajemen Supply:
- Rencanakan keberlangsungan para pimpinan dan aspek bisnis
- Identifikasikan peran penting dan pihak yang bertanggung jawab pada tiap divisi atau tim
- Buat prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) terkait pandemi
- Rencanakan dan alokasikan seluruh jadwal pertemuan bisnis atau kegiatan bisnis lainnya
- Meninjau kembali kebijakan HR/SDM perusahaan Anda, seperti cuti berbayar, kepentingan bisnis di luar negeri
- Meninjau kembali kebijakan asuransi kesehatan
Keberlangsungan Bisnis dan Kesehatan:
- Edukasikan K3 pada pekerja dan utamakan kebersihan personal sebagai langkah pencegahan penyebaran virus
- Pastikan adanya supply untuk kebutuhan kesehatan dan sanitasi
- Lakukan prosedur cek kesehatan (cek suhu tubuh)
- Melakukan pemantauan pada berita terkini dari pemerintah terkait pandemi COVID 19
- Lakukan pembersihan dan disenfektasi secara menyeluruh pada area kantor
Komunikasi internal dan eksternal:
- Buat rencana komunikasi apabila toko Anda terlibat dalam penyebaran COVID 19
- Memastikan pekerja memahami apa peran mereka dan pastikan tiap pimpinan memiliki kesadaran terhadap situasi dan siap dengan rencana yang akan dijalankan selama pandemi
- Lakukan komunikasi intens dengan para pekerja untuk memastikan mereka tetap dapat produktiv dikala pandemi
Keberlangsungan produk dan supply:
- Identifikasikan produk yang dapat Anda prioritaskan untuk keberlangsungan bisnis
- Lakukan negosiasi dengan beberapa vendor untuk menemukan jalan tengah apabila ada hambatan dari segi ketersediaan
- Buat rencana back up apabila produk Anda mengalami kekurangan bahan produksi atau produk Anda tidak mencukupi demand, sebagai contoh: memberlakukan jam operasional yang lebih singkat atau mematok batas maksimum pembelian pada suatu produk
- Lakukan pengecekan secara berkala pada ketersediaan bahan produksi utama Tips bagi Bisnis F&B Menghadapi Pandemi
Tips Tambahan untuk Produktivitas Bisnis Restoran Selama Pandemi
Selain BCP di atas, ada aspek lainnya yang dapat menjadi pertimbangan Anda untuk keberlangsungan bisnis. Kami telah merangkum beberapa tips terbaik di bawah ini:
Perhatikan pekerja dan jam kerjanya
Dari sejumlah poin di atas pastikan Anda dapat membuat skala prioritas dan mengidentifikasi sejumlah peran vital dalam bisnis (contoh: koki, barista) dan buat kebijakan terkait jam kerja mereka.
Identifikasi sejumlah hal yang dapat terdisrupsi
Dalam kondisi pandemi sejumlah supplier juga mengalami tantangannya tersendiri, dari pengiriman dan pekerja yang mungkin berkurang. Oleh maka itu, pastikan Anda memiliki alternatif supplier lain dan pastikan stok yang Anda miliki aman untuk rentang waktu tertentu.
Manfaatkan media sosial dan platform online lainnya
Bagi Anda yang sangat bergantung dengan pemasukan secara offline, maka ini saatnya Anda memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk transaksi. Media sosial seperti Instagram serta platform online pengiriman makanan bisa menjadi acuan utama Anda.
Membuat promo menarik dan tawarkan insentif lainnya
Setelah aktif menggunakan platform online dan media sosial, jangan lupa untuk melakukan sejumlah promo untuk menarik calon pembeli. Sebagai tambahan, Anda juga dapat memperhitungkan insentif lainnya yang dapat Anda berikan pada pembeli.
Lakukan komunikasi intens dengan pekerja dan customer
Dalam mase pandemi ini tidak hanya customer saja yang perlu Anda utamakan, kesejahteraan pegawai juga sama pentingnya. Pastikan Anda memberikan arahan yang jelas, sesuai dengan BCP yang telah Anda buat dan pastikan hal tersebut dilakukan oleh pekerja Anda. Pada customer, pastikan Anda memiliki fokus dan waktu pada platform online yang Anda manfaatkan sebagai media penjualan utama saat pandemi.
Cari alternatif pekerja lainnya
Bagi Anda yang memberlakukan work from home pada sejumlah pekerja atau memberlakukan jam kerja atau shifting baru, sering kali jumlah pekerja menjadi terdisrupsi. Dalam mengatasi hal ini, pastikan Anda memiliki alternatif lainnya untuk menemukan pekerja tambahan yang lebih fleksibel namun dapat menyesuikan dengan kebutuhan Anda. Salah satunya dengan memanfaatkwan staffing platform seperti Workmate.
Dengan Workmate Anda tidak perlu khawatir perihal tenaga kerja, karena kami memiliki worker pool yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Temukan pekerja yang Anda cari secepatnya dengan Workmate, dengan klik di sini.