Cari Kerja Sampingan? Begini Kontrak dan Tipe Pekerjaannya
Apakah kamu seorang mahasiswa yang sedang ingin menambah uang saku? Jika iya, kamu bisa mencoba untuk mencari kerja sampingan. Kerja sampingan, atau kerja paruh waktu, atau kerja part time memiliki jam kerja yang lebih sedikit daripada pekerja full time, dimana para full timer tersebut dituntut untuk hadir bekerja selama minimal 40 jam per minggu (8 jam per hari dan 5 hari kerja).
Pekerjaan sampingan cocok untuk kamu yang mempunyai sebuah profesi tertentu, tetapi ingin menambah penghasilan di sela-sela waktu kosong. Misalkan, kamu saat ini seorang karyawan yang ingin mengisi waktu setelah pulang kantornya dengan bekerja lagi. Hitung-hitung, kamu bisa menambah pengalaman kerja di luar pekerjaan kantormu.
Kerja sampingan ini biasanya dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa. Tetapi untuk saat ini, kerja sampingan ini tidak hanya dilakukan oleh pelajar, tetapi juga oleh pensiunan, orang tua, bahkan oleh seorang ibu rumah tangga sekalipun.
Lowongan kerja terpercaya ada di Workmate
Lamar kerja sekarang ke perusahaan terpercaya dan temukan berbagai lowongan yang sudah terverifikasi di Workmate. Lamar sekarang dan mulai kerja di perusahaan impian kamu!
Bentuk kerja sampingan ini bisa sangat bervariasi. Misalkan saja, seorang part timer hanya diminta untuk bekerja pada hari Sabtu dan Minggu saja. Atau bisa juga pekerja tersebut bekerja setiap hari, tetapi jam kerja per harinya hanya sekitar 3 jam hingga 5 jam saja. Bahkan, ada juga kerja sampingan yang dilakukan pada malam hari, dari pukul 18.00 hingga 21.00 setiap harinya.
Tentunya, jam kerja ini bergantung pada jenis pekerjaannya dan kesepakatan antara pekerja dan si pemberi kerja. Contohnya saja, mahasiswa yang sedang bekerja sampingan di sebuah restoran cepat saji atau di sebuah coffee shop bisa meminta agar ia hanya bekerja pada hari Sabtu atau Minggu saja, hari tanpa aktivitas kuliah. Bisa saja, ia meminta agar ia hanya bekerja pada malam hari saja, dimana aktivitas pengunjung restoran atau coffee shop tersebut sedang ramai-ramainya.
Kerja sampingan dapat memberikan keuntungan, baik untuk si pekerja maupun untuk si pemberi kerja. Bagi pekerja, kerja sampingan dapat bekerja dengan waktu kerja yang lebih fleksibel, sehingga ia tetap bisa mengerjakan kerjaan utamanya. Sementara, bagi para pemberi kerja atau perusahaan, mereka bisa mengoptimalkan tenaga kerjanya dengan memperkerjakan tenaga paruh waktu pada jam-jam krusial, atau jam dimana aktivitas perusahaan tersebut sedang sangat ramai.
Seperti yang sudah disebutkan, perbedaan yang paling utama antara full timer dengan part timer adalah jam kerjanya. Kedua pekerja ini pun juga memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap perusahaan. Tentunya hak dan kewajiban ini harus sesuai dengan job description dari pekerja tersebut.
Karena part timer juga memiliki hak dan kewajiban, part timer juga memerlukan adanya kontrak kerja sebagaimana layaknya full timer. Justika menyebutkan bahwa dalam kontrak kerja tersebut, akan dirinci mengenai sistem pengupahan yang akan diterima oleh seorang part timer, beserta jam kerja maksimal, cuti, dan maksimal hari libur yang diperbolehkan. Kontrak kerja ini juga berisi sanksi, teguran atau peringatan jika pekerja tersebut lalai melakukan tugasnya.
Kontrak kerja ini menjadi pegangan bagi pekerja dan si pemberi kerja, dengan tujuan melindungi hak dan kewajiban pekerja part time. Beberapa perusahaan mungkin menerapkan kebijakan yang berbeda antara full timer dengan part timer. Biasanya, kebijakan yang berbeda ini berhubungan dengan tunjangan, dana pension, dan jenjang karir.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan kebutuhan masyarakat yang semakin banyak, kerja sampingan yang dapat dilakukan juga semakin beragam bentuknya. Berikut ini beberapa contoh kerja sampingan yang bisa dilakukan.
Berbagai kerja sampingan yang dapat kamu coba
1. Mengajar Les atau Kursus
Seorang mahasiswa yang mempunyai kemampuan mengajar dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja secara part time sebagai guru atau tutor di bimbingan belajar baik secara offline atau online, seperti di Ganesha Operation, Primagama, atau di Ruangguru.
2. Waiter atau Waitress dan Barista
Coffee shop atau restoran biasanya akan sangat ramai pada jam-jam tertentu, seperti pada jam-jam pagi sebelum orang berangkat ke kantor, jam makan siang, dan jam-jam malam setelah orang pulang kerja. Jam-jam malam ini biasanya juga dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menghabiskan waktu bersantainya di coffee shop.
Pada saat seperti itulah, coffee shop dan restoran-restoran ini akan membutuhkan pegawai ekstra dibandingkan jam-jam biasa. Nah, keadaan ini dapat menjadi peluang untuk kamu yang ingin bekerja part time di industri food and beverage (F&B), baik sebagai waiter/waitress, sebagai barista, maupun sebagai pegawai front of house (FOH) lainnya.
3. Driver dan Delivery Man
Saat ini, dengan adanya berkembangnya startup di bidang transportasi seperti Gojek dan Grab, banyak orang yang menekuni pekerjaan online driver atau ojek online (ojol) sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan ini sudah banyak ditekuni oleh banyak orang, termasuk mahasiswa, pekerja kantoran, pelajar, bahkan sampai ibu rumah tangga.
Tidak hanya sebagai ojol, banyak orang yang juga merangkap sebagai kurir atau delivery man. Misalkan saja, para mitra Gojek dan Grab (dalam hal ini ojol) juga dapat sekaligus bekerja sebagai delivery man untuk mengantarkan makanan pesanan GoFood/GrabFood, barang kiriman GoSend, dan barang belanjaan konsumen pesanan GoMart/GrabMart. Para driver dan delivery man tersebut juga dapat bekerja di bidang logistik, yaitu mengantar barang-barang kiriman dari satu daerah ke daerah lain.
3.Sales Promotion
Umumnya, perusahaan sudah mempunyai karyawan tetap yang berada di bawah departemen sales and marketing. Kendati demikian, terdapat momen-momen tertentu dimana perusahaan akan memerlukan tenaga sales secara part time, misalnya pada saat pameran atau saat promosi produk. Sebut saja, pada perusahaan rokok, mereka sering sekali mencari tenaga paruh waktu untuk mengawasi stand dan mempromosikan produk rokok mereka untuk hanya beberapa jam saja.
4. Desainer
Kamu punya kemampuan menggunakan photo and video editor seperti Adobe Photoshop atau Adobe Premiere? Atau, kamu punya kemampuan programming dan web designing? Jika iya, kamu bisa lho bekerja sebagai part timer, dan kamu bisa mengambil berbagai macam pekerjaan, mulai dari mendesain logo, mendesain kartu nama, mendesain user interface (UI)/user experience (UX) dari sebuah website, hingga memperbaiki bug pada sebuah website.
5. Penulis Lepas
Menjadi penulis lepas atau kontributor dari sebuah perusahaan media dapat menjadi pekerja sampingan yang cocok bagi kamu yang memiliki jiwa jurnalistik.
Selain kelima pekerjaan ini, masih banyak contoh lain pekerjaan paruh waktu yang bisa kamu cari di lingkungan sekitarmu. Tentunya karena ini merupakan pekerjaan paruh waktu, maka lokasi kerja juga harus kamu pertimbangkan, agar tidak mengganggu tanggung jawab dan profesimu yang utama.
Sistem penggajian dari pekerjaan paruh waktu ini cukup bervariasi, tergantung perusahaan dan kesepakatan antara si pekerja dan si pencari kerja. Ada pekerja yang dibayar sesuai dengan jumlah pekerjaan yang sudah diselesaikan, ada juga yang secara rutin diberikan pada rentang waktu tertentu, entah harian, mingguan, ataupun bulanan. Tentunya, sistem penggajian ini akan sesuai dengan kontrak kerja yang sudah disepakati antara kedua pihak.
Jenis usaha sampingan yang bisa kamu tekuni
Selain bekerja secara sampingan, terdapat juga orang-orang yang memilih untuk membuat bisnis atau usaha sampingan yang dikerjakan sendiri. Biasanya, orang yang mempunyai naluri bisnis, namun tetap ingin melakukan profesi utamanya cenderung mengembangkan sebuah bisnis sampingan.
Jika bisnis sampingan ini lama-lama berkembang dan cukup menjanjikan, maka bisnis sampingan tersebut mungkin saja menjadi sebuah profesi utama. Berikut ini beberapa contoh usaha sampingan yang paling umum.
1. Pembuat Konten (Content Creator)
Siapa sih yang saat ini tidak mengenal YouTube? Nah, platform video sharing ini bisa menjadi salah satu bisnis sampingan bagi kamu yang mempunyai kemampuan membuat video-video yang bermanfaat.
Kamu yang tertarik menjadi pembuat konten dapat memulai usahanya dengan menggunakan perlengkapan seadanya seperti smartphone dan mikrofon standar. Nah, sebagai seorang content creator, kamu dapat mengembangkan YouTube channel-mu menjadi sumber penghasilan tambahan.
Agar kamu bisa sukses menjadi seorang kreator, kamu harus mempunyai sebuah keahlian tertentu yang ingin dibagikan melalui channel tersebut, bisa berupa keahlian memasak, keahlian membuat do-it-yourself (DIY), keahlian bermusik, keahlian ber-makeup, dan keahlian lainnya.
2. Usaha Online Shop dan Dropshipper
Saat ini, kegiatan jual beli online saat ini sangatlah diminati. Melalui internet, orang dapat membeli dan menjual apapun. Jika kamu seseorang yang mempunyai koleksi barang tertentu, tidak ada salahnya jika kamu menjual barang-barang tersebut secara online. Membuka toko daring (online shop) merupakan salah satu bentuk usaha sampingan yang cocok bagi kamu yang suka mengoleksi berbagai macam barang.
Tetapi, jika kamu tidak mempunyai barang dan ingin berjualan secara online, maka kamu bisa menjadi dropshipper. Kamu hanya perlu membuat online shop dan bekerja sama dengan online shop lain yang lebih besar. Jika ada orang yang membeli dari tokomu, maka kamu tinggal memesannya ke online shop rekananmu, dan rekananmu itu akan mengirimkannya atas nama online shop kamu. Asyik, bukan?
3. Usaha F&B
Bisnis kuliner (F&B) adalah bisnis yang tidak ada matinya. Jika kamu seseorang yang mempunyai kemampuan memasak atau membuat suatu jenis makanan dan minumen tertentu, maka kamu bisa memanfaatkan kemampuan itu untuk membuka suatu usaha kuliner. Agar usaha kuliner tersebut tidak mengganggu kerjaanmu yang utama, kamu bisa mengatur jam bukanya. Atau, kamu bisa memperkerjakan karyawan dan memasarkannya secara franchise.
Itulah tiga usaha sampingan yang bisa kamu lakukan untuk menambah penghasilanmu. Selain ketiga usaha ini, masih banyak contoh usaha sampingan yang bisa menjadi pekerjaan sampinganmu. Daripada melamar sebagai pekerja part time, tentunya merintis usaha sampingan lebih mengandung resiko.
Tidak seperti pekerja paruh waktu dimana pada perjanjian kontrak kerja sudah tertera gaji yang akan diterima, pada usaha sampingan, semua keadaan menjadi tidak menentu. Bisa saja, pada bulan itu sebuah usaha akan memperoleh keuntungan yang banyak, tetapi pada bulan-bulan setelahnya usaha tersebut harus merugi.
Oleh karena itulah, saat membuka sebuah usaha sampingan, kemauan yang keras, konsistensi, dan keinginan untuk terus belajar merupakan hal yang harus kamu miliki. Jika kamu memiliki ketiga hal ini, bisa saja usaha sampingan yang kamu kembangkan dari kecil malah semakin lama semakin besar, hingga bisa pekerjaan utamamu dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Kesimpulan
Banyak cara untuk cari kerja sampingan hingga usaha sampingan, manfaatkan teknologi sedemikan rupa untuk menemukan kerja sampingan yang paling sesuai dengan kebutuhan,waktu,lokasi dan kemampuan kamu. Pastikan juga kamu memahami cakupan kerja dan kontrak yang berlaku agar kamu dapat bekerja dengan aman. Kamu bisa menemukan berbagai kerja sampingan juga dengan klik di sini.