Penilaian kinerja karyawan informal
Business

Business: [Free Template] Contoh Penilaian Kinerja Karyawan Informal & Metode Penilaian

Team Workmate
6 May 2021
Bagikan Artikel Ini
Facebook Icon
Twitter Icon
LinkedIn Icon

Melakukan penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk menekan angka turnover pekerja. Namun, cara melakukan penilaian karyawan informal memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan melakukan penilaian terhadap karyawan formal atau kerah putih. 

Dalam artikel ini Anda dapat menemukan contoh penilaian kinerja karyawan informal yang dapat Anda unduh dan gunakan. 

Tapi sebelumnya, hal apa saja yang membedakan cara penilaian kinerja pekerja informal dengan pekerja formal?

Baca Juga: Dampak Turnover Pekerja Gudang Tinggi & Langkah Meminimalisirnya

Mengapa menilai pekerja informal berbeda dengan pekerja formal?

  • Adanya perbedaan kontrak dan durasi kerja 
  • Tugas atau target sifatnya sangat repetitif
  • Pekerja berfokus untuk mengoperasikan alat atau menghasilkan produk padat karya
  • Dinamika atau kondisi lingkungan kerja. Misal: pabrik atau gudang

Oleh maka itu, dibutuhkan sistem penilaian kinerja yang berbeda pula dengan pekerja kerah putih. 

Hal utama yang perlu digaris bawahi adalah proses penilaian kinerja harus terdokumentasi dan dapat diukur dari masa ke masa. 

Baca Juga: 5 Tips Merekrut Pekerja Harian Lepas di Masa Pandemi

Beberapa contoh metode untuk melakukan penilaian kinerja pekerja informal

1. Survei  

Survei dapat Anda lakukan secara offline maupun online, tergantung dari bagaimana kondisi lingkungan kerja dan dinamika komunikasinya. Apabila Anda seorang HR Manager/Supervisor — Anda dapat memanfaatkan penggunaan tools, seperti tools manajemen performa, penggunaan formulir survei (offline/online) 

2. On-site 

Semakin banyak pekerja yang perlu dikelola, semakin minim pula kemungkinan seorang HR/Supervisor untuk mendata performa satu persatu. Apabila demikian, melakukan survei lapangan dapat menjadi acuan. 

Lakukan pengecekan berkala dari hasil akhir yang dikerjakan pekerja, apakah sudah sesuai prosedur atau SOP, sudahkah mencapai target. 

Pada jumlah pekerja yang lebih banyak, Anda juga dapat menilai pekerja berdasarkan: 

  • Produktivitas: Jumlah shift bekerja, jumlah hari absen
  • Hasil pekerjaan: Target harian per shift atau perorangan, kualitas atau kuantitas barang, pekerja dapat mengikuti SOP 

Dengan Workmate, Anda dapat memonitor produktivitas dari tenaga kerja Anda secara menyeluruh — baik dari segi fulfillment rate,  anggaran yang Anda keluarkan hingga monitor kinerja secara individual — jumlah shift bekerja, jumlah hari absen. 

Itu tadi metode yang dapat menjadi acuan dalam menilai kinerja karyawan Anda. 

Anda dapat mengunduh atau salin contoh penilaian kinerja karyawan Anda di sini. 

Tertarik untuk mencoba Workmate? Mulai ajukan demo dengan klik di sini. Gratis! 

Tags:Business
Bagikan Artikel Ini
Facebook Icon
Twitter Icon
LinkedIn Icon
Subscribe to our Blog
We will send you updates on new, relevant articles that can help your business!