Seorang pelamar kerja harus memiliki etika yang baik agar dapat lamaran pekerjaannya dapat diterima. Etika yang baik akan menunjukkan bahwa pelamar tersebut memiliki gambaran dan kepribadian diri yang baik. Tentu saja, perusahaan akan memperhatikan dan sangat mempertimbangkan calon karyawannya yang mempunyai kemampuan dan etika yang baik. Berikut ini beberapa etika yang harus dimiliki oleh seorang pencari kerja.
Lowongan kerja terpercaya ada di Workmate
Lamar kerja sekarang ke perusahaan terpercaya dan lowongan yang sudah terverifikasi di Workmate. Lamar sekarang dan mulai kerja di perusahaan impian kamu!
7 etika melamar kerja
1. Kejujuran
Tidak hanya dalam dunia kerja, kejujuran menjadi etika dasar yang harus dimiliki setiap orang, terlebih lagi pada saat melamar pekerjaan. Kejujuran kepada diri sendiri dan orang lain akan tercermin dalam setiap aspek kehidupan kita.
Pada proses lamaran pekerjaan, kejujuran seseorang akan tampak dari informasi pada berkas lamaran kerjanya, seperti .informasi yang tertulis pada CV. Faktanya, banyak lho para pelamar kerja yang berbohong pada CV dan resumenya. Dalam sebuah artikelnya, Resume Professional Writers menyebutkan bahwa setidaknya 40% para pencari kerja berbohong pada lamaran kerjanya.
Memang sih, perusahaan tidak akan mengecek keakuratan setiap informasi yang tertulis pada CV-mu. Hanya saja, jika kamu mengisi data yang tidak benar atau bohong pada CV-mu, maka hal itu akan menjadi bumerang bagi kamu yang nantinya akan bekerja di kemudian hari. Data pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan harus ditulis dengan sebenar-benarnya, apa adanya, dan tidak ada unsur kebohongan dan melebih-lebihkan.
Walaupun sangat kecil kemungkinan perusahaan akan mengecek keakuratan CV-mu, bisa saja lho pihak perusahaan akan menghubungi pihak ketiga seperti perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya. Bisa saja, pihak perusahaan tersebut menghubungi tempat kamu bekerja sebelumnya untuk meminta referensi dan masukkan tentang kamu.
Hal ini juga bisa berlaku untuk seorang fresh graduate. Perusahaan tempat kamu melamar bisa saja menghubungi pihak kampus untuk memastikan kebenaran segala informasi yang kamu tulis di CV. Oleh karena itulah, jika kamu sampai menulis hal yang tidak-tidak di CV dan kamu ketahuan berbohong, maka kamu bisa di-blacklist dari perusahaan tersebut dan perusahaan rekanannya.
Jadi, kejujuran adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar saat melamar pekerjaan. Begitu juga pada saat interview, kamu harus tetap jujur dan memberikan informasi apa adanya kepada para interviewer. Kejujuran akan memberikan ketenangan dalam menjawab setiap pertanyaan pada saat interview.
2. Komitmen
Tidak ada perusahaan yang ingin merekrut pekerja yang hanya ingin sekadar mencoba-coba, dan tidak ada juga perusahaan yang ingin merekrut pekerja yang tidak mempunyai komitmen untuk bekerja dengan sebaik mungkin dalam jangka waktu yang lama. Pekerja yang suka berpindah-pindah kerja dalam waktu singkat sudah memberikan gambaran bahwa pekerja tersebut tidak punya komitmen diri dan tidak dewasa.
Seorang yang dewasa dan penuh dengan komitmen diri pasti akan terus bertahan pada suatu dalam jangka waktu tertentu. Pekerja tersebut tidak akan berubah minat kerjanya hanya karena masalah perasaan dan mood.
Setiap pekerjaan dan perusahaan pasti ada tantangan dan kesulitannya, tidak ada pekerjaan yang selalu berjalan mulus. Nah, di sinilah komitmen seseorang diuji, dengan bagaimana ia dapat bertahan melewati setiap tantangan kerja dan menyelesaikan setiap pekerjaannya.
Hal seperti ini juga berlaku pada jenjang karir seseorang. Perusahaan akan cenderung memberikan karir yang lebih bagus kepada pekerja yang setia dan komitmen dalam memajukan perusahaan. Tentunya hal ini tidak akan terjadi pada pekerja yang suka berpindah-pindah. Mungkin saja, secara nominal gaji, ia mendapat peningkatan, tetapi jenjang karirnya tidak akan bagus.
Walaupun pekerjaan yang kamu lamar tidak mewajibkan untuk bekerja selama jangka waktu, itu bukan berarti kamu bisa bebas keluar masuk ke kantor seenaknya saja. Rekam jejak kamu dalam dunia kerja akan mempengaruhi masa depanmu.
Oleh karena itu, jangan sampai kamu bekerja di satu perusahaan hanya selama satu tahun atau hanya beberapa bulan saja. Masa kerja yang sangat sebentar pada satu perusahaan, akan memberikan citra buruk bagi dirimu. Sebaliknya, masa kerja selama lima tahun atau lebih pada satu perusahaan akan menunjukkan bahwa kamu merupakan seseorang yang punya komitmen dengan pekerjaanmu.
3. Penulisan Surat Lamaran dan CV
Selain kejujuran dan komitmen yang harus ada di dalam dirimu, kamu juga harus memperhatikan tentang bagaimana cara kamu menulis surat lamaran dan CV. Perlu kamu ketahui juga, bahwa penulisan surat lamaran dan CV juga merupakan salah satu etika saat melamar pekerjaan. Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menulis surat lamaran dan CV.
- Gunakan kata dan kalimat yang benar dan formal. Jangan menggunakan kata-kata gaul dan informal seperti “aku-kamu” atau “loe-gue”. Perhatikan juga supaya jangan sampai terjadi kesalahan penulisan, atau typo.
- Tulis dengan format yang tepat dan tidak bertele-tele. Saat ini banyak contoh format surat lamaran dan CV di internet yang bisa kamu jadikan contoh. Tuliskan setiap informasi dan data secara akurat dan sistematis. Umumnya, surat lamaran kerja terdiri dari beberapa bagian, yaitu data diri pelamar, tujuan penulisan surat, pengalaman kerja yang sesuai, dan daftar dokumen lain yang juga dilampirkan bersamaan dengan surat lamaran tersebut, serta kalimat penutup. Sementara itu, CV biasanya terdiri dari beberapa bagian, dan bagian ini biasanya terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu data diri pelamar, latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan, prestasi yang pernah diraih, pengalaman organisasi, dan kemampuan lain seperti kemampuan bahasa dan kemampuan mengoperasikan komputer.
4. Kelengkapan Dokumen dan Pengiriman Surat Lamaran
Setelah kamu menulis surat lamaran dan CV, pastikan untuk melengkapi lampiran surat yang sudah kamu tulis pada surat lamaran tersebut. Selain itu juga, kamu juga harus menyertakan pas foto terbaru kamu dan fotokopi identitas diri kamu, seperti KTP atau SIM. Beberapa perusahaan juga mensyaratkan surat SKCK dari pihak kepolisian. Setelah lengkap, susun lampiran-lampiran tersebut sesuai urutannya dan masukkan ke dalam amplop untuk dikirim.
Pada amplop tersebut, tuliskan dengan jelas tujuan penerima surat tersebut. Misalkan, jika tujuan penerimanya adalah Bapak A, Manajer HRD PT. Sejahtera Maju Terus, maka kamu harus menuliskan tujuan penerimanya persis seperti itu tanpa ada yang disingkat-singkat.
Selain alamat perusahaan, di pojok kiri atas amplop perlu kamu tulis nama serta alamat pengirim, yaitu kamu. Untuk mempermudah penerimaan surat lamaran, perusahaan terkadang menyuruh para pelamar untuk menuliskan kode pekerjaan pada amplopnya. Nah, semua aturan-aturan seperti ini harus diperhatikan dan diikuti dengan baik. Perhatikan juga tanggal batasan dokumen lamaran sudah diterima pihak perusahaan, dan pastikan agar waktu pengiriman dokumenmu tidak terlambat dari tanggal batasan yang sudah diberikan oleh perusahaan.
5. Alamat E-Mail
Selain melalui pos, perusahaan bisa saja meminta para pelamarnya untuk mengirim berkas lamarannya melalui e-mail. Secara umum, mengirim surat lamaran melalui pos dan melalui e-mail tidak ada perbedaannya. Hanya saja, saat mengirim surat melalui e-mail, surat lamaran dan segala kelengkapannya tidak perlu dicetak, melainkan cukup diunggah melalui e-mail.
Pastikan semua surat lamaran dan kelengkapannya ditulis sesuai etika melamar pekerjaan yang sudah dijelaskan di atas. Walaupun kamu mengunggah surat lamaran melalui e-mail, bukan berarti kamu bisa menganggap sepele setiap berkas yang kamu unggah melalui e-mail tersebut.
Saat perusahaan meminta pelamar untuk mengirim lamaran melalui e-mail, ada satu poin penting lainnya yang penting tapi dianggap sepele bagi banyak pencari kerja. Poin penting ini menyangkut alamat e-mail dan nama file yang kamu unggah pada e-mail tersebut.
Pada pengiriman surat lamaran melalui e-mail, gunakan alamat e-mail yang resmi dan bukan alamat e-mail sembarangan. Misalkan, jika namamu Jaka Permana, jangan gunakan e-mail j4k4p3rm2022@gmail.com, tapi gunakan alamat e-mail jakapermana@gmail.com.
Selain itu juga, nama file yang kamu unggah juga harus resmi dan tidak sembarangan. Misalkan saja, jika kamu ingin mengirimkan file CV-mu, nama file-mu akan jauh lebih baik “Curriculum Vitae.pdf” atau “Jaka Permana - Curriculum Vitae.pdf”, bukan nama file yang seperti “Curriculum Vitae fix.pdf” atau “Curriculum Vitae terbaru 2020.pdf”. Kamu juga perlu memperhatikan waktu pengiriman e-mail. Jangan sampai kamu mengirim e-mail diluar jam dan hari kerja.
Hal-hal seperti ini dianggap sepele bagi banyak para pencari kerja, karena mereka berpikir bahwa masalah itu hanyalah sekadar “nama” yang tidak akan diperhatikan perusahaan. Faktanya, Humaira Aliya dari Glints menyebutkan bahwa alamat e-mail dan nama file yang benar menunjukkan keseriusan sang pelamar saat ingin melamar pekerjaan.
Alamat e-mail dan nama file yang tidak profesional menunjukkan bahwa sang pelamar hanya ingin mencoba-coba saja. Bahkan, nama file yang tidak profesional juga dapat mengakibatkan pegawai HRD tidak tertarik untuk membaca isi file tersebut, sehingga sudah pasti kamu tidak akan dipanggil untuk interview.
6. Ketepatan Waktu dan Berpakaian
Selain dalam hal pengumpulan berkas, beberapa etika juga harus kamu ingat pada saat menghadiri interview. Beberapa etika sederhana yang harus kamu ingat saat interview yaitu ketepatan waktu dan kostum yang kamu gunakan saat interview.
Perhatikan waktu yang ditentukan untuk interview dan datanglah tepat waktu, atau lebih cepat. Ketepatan waktu akan menunjukkan keseriusanmu terhadap pekerjaan dan perusahaan yang sednag kamu lamar. Keterlambatan akan memberikan kesan bahwa kamu tidak serius bekerja dan kamu tidak mampu mengelola waktu dan dirimu dengan baik.
Selain ketepatan waktu, penampilan menjadi etika berikutnya yang tidak kalah penting. Jangan mengenakan celana jeans atau memakai sandal dalam interview kerja. Gunakanlah baju formal untuk menunjukkan bahwa kamu seseorang yang profesional dan siap untuk bekerja.
7. Etika Lain Saat Interview
Selain ketepatan waktu dan cara berpakaian, ada banyak etika lain yang harus kamu ingat saat sedang menjalani interview. Berikut ini beberapa etika lain yang harus kamu ingat.
- Memberi salam dan menyapa interviewer
Tentunya, hal ini sudah pasti kamu harus lakukan kepada siapapun itu, terutama kepada interviewer. Pastikan mengucapkan selamat pagi, selamat siang ketika kamu memasuki ruangan interview. Setelah interview usai, ucapkanlah terima kasih ketika meninggalkan ruangan interview.
- Menjawab setiap pertanyaan dengan tenang dan jujur
Sama halnya pada poin pertama, kejujuran merupakan hal yang sangat penting, termasuk pada saat interview. Berikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh interviewer, jangan memberikan jawaban yang bertele-tele dan berputar-putar. Jangan juga mengacuhkan pertanyaan yang ditanyakan interviewer. Jika ada pertanyaan yang sekiranya kamu tidak bisa menjawab, maka kamu harus sampaikan dengan jujur bahwa kamu tidak mengetahui hal itu.
- Lakukan eye contact dengan interviewer
Eye contact atau arah mata merupakan salah satu bahasa tubuh yang menunjukkan kepercayaan diri. Mengalihkan pandangan mata ke tempat lain dan tidak memandang interviewer akan memberikan kesan bahwa kamu tidak percaya diri dan tidak siap ditanya. Jangan menunduk atau memandang ke atas pada saat interview, tapi perhatikan setiap interviewer dan lakukan kontak mata dengannya.
- Perhatikan gestur tubuh
Beberapa gesture tubuh yang harus kamu perhatikan adalah cara duduk, posisi tangan, dan posisi kaki. Duduklah dengan tegak dan sopan pada kursi yang disediakan. Selain itu, hindari melipat tangan, duduk tumpang kaki, dan duduk dengan menggoyang-goyangkan kaki.
Itulah beberapa etika yang harus kamu perhatikan saat melamar kerja. Etika yang baik dan sopan akan memberikan kesan positif pada perusahaan. Jika perusahaan sudah memberikan kesan yang positif pada dirimu, maka kamu akan berkesempatan lebih besar untuk diterima kerja.
Ada banyak aturan sosial tidak tertulis yang harus kamu ingat saat melamar pekerjaan. Walaupun beberapa etika ini bukanlah aturan baku yang kaku, setidaknya etika ini merupakan etika dasar yang harus diingat oleh semua pelamar kerja, termasuk kamu. Etika yang baik akan berdampak besar pada proses lamaran pekerjaanmu.
Nah, sebelum kamu menerapkan etika-etika ini saat melamar kerja, tentunya kamu harus tahu pekerjaan apa yang ingin kamu lamar dong. Masih kebingungan mencari pekerjaan yang tepat untuk kamu? Yuk, jangan bingung-bingung lagi, segera kunjungi Workmate. Workmate menyediakan berbagai jenis lowongan kerja yang cocok buat kamu yang ingin bekerja di bidang ritel, logistik, atau di bidang food and beverage (F&B).