HR Tech Summit: Bagaimana Teknologi Dapat Memaksimalkan Ketenagakerjaan Blue-collar?
Di bulan Oktober lalu tepat pada tanggal 13-14 Oktober, Workmate Indonesia berkesempatan untuk hadir dalam HR Tech Summit yang diselenggarakan di Jakarta. Acara ini bertajuk seputar Solusi & Teknologi di dunia HR, di mana Country Director kami, Andrew Senduk, juga berkesempatan dalam mempresentasikan penggunaan teknologi yang tepat untuk mengelola tenaga kerja blue-collar dengan Workmate
Sesi ini berlangsung selama tiga puluh menit dengan beberapa poin utama berikut ini:
- Seperti apa lanskap ketenagakerjaan blue-collar di Asia Tenggara?
- Apa yang menyebabkan staffing/rekrutmen konvensional tidak efektif dan efisien lagi?
- Bagaimana teknologi dapat membantu perusahaan meningkatkan transparansi yang lebih baik lagi?
Bagaimana lanskap ketenagakerjaan blue-collar di Asia Tenggara?
Sesi ini diawali dengan penjelasan singkat dari Andrew perihal lanskap blue-collar di Asia Tenggara. Di mana terdapat lebih dari 200juta+ tenaga blue-collar yang umumnya masih bergerak dengan cara konvensional, atau cara tradisional yang offline dalam melakukan staffing.
Proses konvensional ini seringkali kurang dapat dimanfaatkan dengan baik, yang artinya banyak proses yang tidak bisa dikembangkan atau tidak dapat diukur secara akurat.
Hal ini kemudian dapat berdampak pada transparansi dari keseluruhan proses rekrutmen yang melibatkan dua perspektif, dari segi rekruter dan kandidat.
Dari segi rekruter transparansi yang dimaksud mencakup:
- Proses rekrutmen yang acak dapat berimplikasi pada kandidat yang kurang kompeten atau tidak sesuai dengan kualifikasi
- Minim transparansi berdampak pada manajemen dan pengembangan proses rekrutmen yang lebih baik
Sedangkan dari segi kandidat atau karyawan:
- Kurangnya kejelasan mengenai pekerjaan dan status mereka
- Kurangnya kesejahteraan atau mutualisme yang tepat antar perusahaan dan karyawan
Apa yang menyebabkan proses rekrutmen konvensional tidak efektif?
Andrew menjelaskan bahwa proses staffing atau rekrutmen sulit untuk mendapatkan transparansi dikarenakan adanya kesenjangan dalam proses staffing konvensionall.
Berikut ini tahapan yang umumnya menjadi alur dalam proses staffing, mari kita lihat dari perspektif staffing konvensional, serta apa saja tantangan yang umumnya dialami dalam prosesnya:
- Karyawan
undefinedundefinedundefined - Koordinasi
undefined - Sorting atau pemilihan kandidat
undefined - Jangkauan
undefined
Dengan adanya tantangan yang umumnya dialami oleh para rekruter seperti yang sudah disebutkan di atas, teknologi dapat menjadi alternatif lain untuk mengelola tenaga kerja yang lebih baik lagi.
Simak bagaimana Workmate dapat menjawab tantangan tersebut di bawah ini.
Temukan bagaimana solusi staffing digital dapat membantu bisnis Anda
Tingkatkan tenaga kerja Anda dengan lebih sedikit biaya dan tenaga. Cari tahu bagaimana Workmate dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja Anda hari ini.
Bagaimana Workmate dapat menjawab tantangan tersebut?
Di Workmate, kami berusaha untuk memahami apa yang dialami rekrtumen. Semua inefisiensi yang dirasakan oleh rekruter dapat terjawab dengan Workmate — dari proses rekrutmen, koordinasi, produktivitas tenaga kerja.
Di proses rekrutmen, kami memiliki pendekatan dengan predictive data untuk memberikan kandidat terbaik.
Selain itu Workmate hadir dengan reliability score yang memungkinkan rekruter untuk mengetahui seberapa tepat kandidat yang akan direkrut. Solusi ini bertujuan untuk mengurangi kejadian di mana karyawan tidak hadir di hari pertama.
Ini juga memungkinkan rekruter untuk membangun jaringan pekerjanya sendiri sesuai dengan kebutuhan yang ada, dan memudahkan rekruter untuk beradaptasi dengan kebutuhan rekrutmen yang fluktuatif
Sedangkan di proses koordinasi, kami dapat menghubungkan rekruter langsung dengan kandidat terbaik yang telah disortir berdasarkan predictive data secara instan melalui fitur chat terintegrasi.
serta setelah kandidat berhasil direkrut, rekruter dapat memantau mengelola shift dalam platform.
Dilanjutkan pada proses menjangkau kandidat dengan jaringan pekerja kami, tanpa perlu repot menggunakan berbagai platform, dan membuat beraneka macam strategi untuk memenuhi kebutuhan rekrutmen.
Dengan pendekatan menyeluruh ini, platform kami berhasil mengurangi <6% staff yang churn atau pergi/resign, meningkatkan kecepatan proses rekrutmen hingga 80%, dan kami -20% lebih efisien dibandingkan platform lainnya (tanpa harus membuang banyak waktu dan usaha di berbagai platform lain)
Workmate dapat menjadi solusi lengkap dan menyeluruh untuk proses rekrutmen konvensional yang sudah tidak efisien lagi, sambil terus membangun transparansi atau visibilitas yang lebih kuat untuk membangun simbiosis mutualisme yang lebih baik lagi antar perusahaan dan karyawan.