Business: Panduan Lengkap Merekrut dan Mengelola Waitress
Salah satu peran pekerja yang ada di restoran adalah pelayan restoran, atau yang biasa disebut dengan waitress. Waitress ini merupakan salah satu pekerja front of house (FOH), yaitu pekerja yang sehari-hari bekerja dengan berinteraksi secara langsung dengan orang banyak, tepatnya dengan konsumen dari restoran tersebut.
Ada banyak tugas dan deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh seorang waitress, namun secara umum, waitress bertugas untuk melayani konsumen, dari konsumen tersebut memasuki restoran hingga konsumen keluar dari restoran. Segala hal yang berhubungan dengan pelayanan konsumen dilakukan oleh waitress, mulai dari menyambut konsumen, menerima pesanan, mengantarkan makanan, menawarkan dessert atau hidangan penutup, mengantarkan bill atau tagihan, membereskan piring bekas makanan, dan mengelap meja (Sumber: Workable).
Keberadaan waitress merupakan hal yang sangat penting di bisnis kuliner ini, termasuk di restoran. Layaknya pekerja FOH lainnya, waitress ini menjadi “wajah utama” dari restoran tersebut.
Artinya, ketika seorang konsumen memasuki restoran, maka waitress-lah yang akan pertama kali berhadapan dengan konsumen. Segala bentuk pelayanan kepada konsumen akan diberikan oleh waitress, sehingga segala sikap yang ditunjukkan oleh waitress kepada konsumennya akan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan secara keseluruhan dari restoran tersebut.
Karena keberadaan waitress begitu penting dalam sebuah restoran, maka tentunya Anda sebagai pemilik restoran pastinya membutuhkan waitress. Untuk mendapatkan waitress yang baik untuk restoran Anda, maka Anda tidak bisa merekrut sembarang orang untuk menjadi waitress Anda. Agar Anda bisa mendapatkan waitress yang baik, maka Anda dapat melihat tips-tips berikut ini untuk merekrut waitress.
Tips merekrut waitress untuk bisnis kuliner Anda
1. Memilih kriteria yang tepat
Untuk menjadi waitress, seorang pelamar tidak perlu memiliki suatu keahlian yang khusus. Hal ini tentunya berbeda dengan chef yang harus memiliki keahlian memasak, atau pekerjaan lainnya yang menuntut suatu keahlian yang spesifik.
Oleh karena itu, biasanya beberapa restoran tidak mensyaratkan kualifikasi jenjang pendidikan bagi pelamar yang ingin menjadi waitress.
Kendati demikian, terdapat beberapa restoran yang mensyarakatkan pelamarnya minimal sudah menempuh tingkat SMA. Bahkan, beberapa restoran juga mensyaratkan agar pelamar waitress merupakan lulusan dari sekolah kuliner, atau dari jurusan tata boga.
Selain jenjang pendidikan, ada pula kriteria lainnya yang dapat menjadi acuan Anda, seperti:
- Usia minimal dan usia maksimal
- Kesehatan fisik
- Pengalaman kerja
- Penampilan yang menarik
2. Pilihlah yang dapat mengutamakan hospitality
Seorang waitress harus mampu menyambut setiap konsumennya dengan ramah. Dengan begitu, maka konsumen akan melihat bahwa waitress tersebut merupakan seseorang yang ramha.
Hal ini tentunya merupakan hal yang positif dinilai orang, baik untuk waitress tersebut maupun untuk restoran Anda. Konsumen akan melihat bahwa restoran Anda memiliki pelayanan yang luar biasa baiknya, dan tentunya membuat konsumen tersebut datang lagi ke restoran Anda.
Oleh karena itu, maka Anda harus memiliki waitress yang ramah terhadap orang lain di sekitarnya, atau yang biasa disebut dengan kemampuan melayani konsumen atau customer service skill (Sumber: Indeed). Selain ramah, seorang waitress juga harus mudah tersenyum, walaupun waitress tersebut sedang berada pada keadaan yang tidak baik (Sumber: Okezone)..
Untuk menemukan pekerja yang memiliki kemampuan hospitalty yang baik, Anda dapat melakukan background check melalui pengalaman kerja sebelumnya, melalui CV hingga cek rating karyawan sebelumnya, hal ini memungkinkan untuk Anda temukan dalam solusi rekrutmen Workmate.
3. Pilihlah pelayan yang berpenampilan baik
Salah satu persyaratan yang paling utama dalam menjadi seorang waitress adalah penampilan. Seorang waitress harus good looking dan berpenampilan rapi. Sebagai wajah utama dalam bisnis kuliner Anda, staf dengan penampilan rapi dan baik dapat menarik pelanggan serta memberikan pengalaman yang menyenangkan pada pelanggan Anda.
Setelah Anda berhasil merekrut waitress, maka Anda sebagai pemilik restoran harus bisa mengelola waitress restoran Anda. Sebab, dengan manajemen yang tepat, perusahaan dapat menekan angka turnover pekerja atau angka pekerja yang memilih untuk resign.
Apa saja hal yang dapat Anda lakukan untuk mengelola dan menjadikan bisnis Anda berjalan dengan kondusif sehari-harinya.
Tips mengelola dan menjaga waitress Anda dari turnover
1. Memberikan pelatihan pelayan
Salah satu cara yang paling mudah agar waitress Anda dapat senantiasa bekerja dengan baik dan efektif adalah dengan memberikan pelatihan khusus untuk seorang waitress. Pelatihan ini dapat berupa pemberian teori, simulasi, dan ujian (Sumber: Restofocus).
Setiap pemberian teori dan simulasi ini memberikan pembekalan pada waitress agar waitress dapat senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Selengkapnya mengenai pelatihan dapat Anda simak pada pembahasan selanjutnya.
2. Menciptakan kondisi kerja yang baik
Setiap orang, termasuk Anda, pasti akan senang bekerja dalam sebuah kondisi dan lingkungan kerja yang baik. Nah, Anda pun juga harus berbuat hal yang sama kepada seluruh pekerja Anda, termasuk waitress Anda. Kondisi kerja yang baik dapat membuat waitress Anda betah bekerja di restoran Anda, dan Anda pun tentu akan semakin senang dengan hasil kerja waitress Anda.
Ciptakan sebuah kondisi kerja dimana waitress Anda diperlakukan dengan layak, dengan memberikan lingkungan yang nyaman untuk bekerja; gaji yang sesuai, rekan kerja yang saling mendukung sesamanya, kontrak yang tepat, pelatihan berkala,
3. Perhatikan tunjangan pada karyawan
Perhatikan tunjangan atau benefit yang diberikan perusahaan. Bagi pekerja yang Anda kontrak, wajib untuk Anda daftarkan dengan BPJSTK. Selain itu beberapa tunjangan lainnya juga dapat Anda berikan, seperti halnya: uang konsumsi atau uang transportasi.
4. Perhatikan jam operasional kerja
Bisnis kuliner Anda memberlakukan operasional 24h? Pastikan juga Anda dapat membagi shift dengan tepat, jangan sampai ada peran yang tumpang tindih, kekurangan atau kelebihan pekerja, atau jam kerja yang berlebih yang menyebabkan lembur, sebab Anda juga jadi harus memperhatikan kompensasi lembur yang diberikan. Utamakan untuk memberikan jam kerja yang sesuai dengan operasional juga.
Itu tadi hal yang perlu Anda perhatikan untuk mengelola waitress dan karyawan bisnis kuliner Anda secara umum, pada poin selanjutnya mari kita bahas manajemen dari segi momentum, atau yang bisa dibilang peak season.
Peak season membutuhkan sedikit perhatian ekstra, pasalnya kondisi restoran atau apa pun bisnis kuliner Anda akan banjir pelanggan dan pesanan. Berikut ini tips yang dapat Anda aplikasikan.
Tips mengelola waitress saat peak season
1. Berdayakan penggunaan aplikasi penerima pesanan
Salah satu penggunaan teknologi dalam bidang kuliner adalah penggunaan aplikasi penerima pesanan. Dengan menggunakan aplikasi ini, maka waitress Anda tidak perlu menulis lagi pesanan pengunjung. Tinggal pilih menunya yang tersedia pada aplikasi, dan menu tersebut akan secara otomatis masuk dalam daftar pesanan.
2. Latih para pelayan agar mampu mengatasi peak season
Selain menggunakan aplikasi, Anda juga perlu melatih para waitress Anda agar lebih sigap menghadapi pengunjung yang membludak saat peak season. Pelatihan ini perlu Anda lakukan, dengan tujuan agar waitress Anda dapat bekerja dengan lebih cepat dan lebih siap menghadapi lebih banyak pengunjung. Anda juga perlu mengingatkan pada waitress Anda untuk senantiasa menjaga daya tahan tubuhnya. Semua ini perlu Anda latihkan dan beri tahukan kepada waitress Anda menjelang peak season.
3. Terima feedback dan kritik dari konsumen
Sebenarnya, masukan dan kritik dari konsumen tidak hanya diterima saat peak season saja. Anda tentunya harus menerima masukan dan kritik sepanjang restoran Anda masih beroperasi.
Namun, bagi Anda yang restorannya baru mengalami peak season karena baru saja membuka usaha baru, maka saran dari konsumen ini dapat Anda gunakan untuk perbaikan ke depannya, saat menemui peak season yang selanjutnya.
Konsumen tentu memiliki cara pikir tersendiri dalam mengkritik, oleh karena itu Anda perlu menampungnya terlebih dahulu semua kritik tersebut untuk dibawa ke pihak atasan. Waitress Anda pun juga bisa saja dikritik oleh konsumen. Mungkin saja, beberapa diantara konsumen tersebut mengkritik secara to the point, spesifik terhadap satu waitress tertentu — maka penting untuk memberikan pengertian pada waitress untuk siap menghadapi kondisi ini.
4. Tingkatkan kekompakan tim
Seperti yang sudah disebutkan tadi, seorang waitress tidak akan bekerja sendirian, melainkan dalam satu tim. Oleh karena itu, menjelang peak season, seluruh waitress Anda harus meningkatkan kekompakan timnya masing-masing. Tim yang kompak dapat membuat sesama waitress dapat saling mem-back up, memotivasi, dan menyemangati satu sama lain. Kekompakan tim yang tinggi juga membuat waktu kerja lebih enjoyable, sehingga waitress Anda tidak merasa terlalu capek atau terlalu jenuh saat bekerja.
Tips pelaksanaan pelatihan untuk waitress Anda
1. Pemberian teori
Pemberian teori merupakan salah satu tahapan dalam pelatihan waitress. Terdapat tiga teori yang diberikan, yaitu standar penampilan, SOP langkah pelayanan, dan product knowledge (Sumber: Restofocus). Pemberian product knowledge kepada calon waitress berguna agar waitress dapat mengenal lebih detail mengenai menu yang ada pada restoran Anda, sehingga waitress dapat dengan mudah menjelaskan menu tersebut kepada pengunjung.
2. Pemberian praktek atau simulasi
Selain teori, calon waitress juga harus dibekali praktek yang akan diterapkan nantinya saat bekerja. Setidaknya, terdapat enam praktek yang harus dijalani oleh seorang waitress, yaitu praktek cara berpakaian, praktek cara ber-make up, praktek cara menyambut tamu, praktek cara menerima pesanan, praktek cara membersihkan meja, dan praktek langkah-langkah melayani pengunjung (Sumber: Restofocus).
3. Pemberian kritik dan masukan
Saat waitress melakukan teori dan praktek, waitress harus diberikan kritik dan masukan. Kritik dan masukan ini berfungsi agar waitress dapat dengan segera memperbaiki kesalahannya, sekaligus untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tes.
Namun, kritik dan masukan ini tidak akan diterima oleh waitress saat pelatihan saja. Glassdoor menyebutkan bahwa semasa waitress bekerja, monitoring dari Anda merupakan hal yang sangat penting bagi efektivitas kerja seorang waitress, terutama jika waitress tersebut melakukan kesalahan yang berulang kali.
4. Pelaksanaan tes teori dan praktek
Setelah diberikan kritik dan masukan, seorang calon waitress harus melaksanakan tes sebagai salah satu bentuk evaluasi. Terdapat dua jenis tes, yaitu tes tertulis dan tes praktek (Sumber: Restofocus). Tes tertulis bertujuan untuk mengetahui sejauh mana waitress mampu memahami teori yang diberikan. Sementara, tes praktek bertujuan untuk mengetahui sejauh mana waitress mampu menjalani SOP dan semua simulasi praktek dengan baik.
Itulah beberapa tahapan tes yang bisa Anda adakan untuk melatih calon waitress Anda. Lantas, jika Anda sudah mendapatkan waitress yang lolos dari tes yang sudah diberikan, maka Anda harus memikirkan jumlah gaji yang akan Anda berikan untuk waitress Anda. Secara umum, gaji rata-rata dari seorang waitress sangatlah bervariasi, tergantung kota dan kebijakan yang dimiliki oleh restoran tersebut. Nah, artikel kali ini sudah merangkum beberapa kisaran gaji untuk seorang waitress dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa kisaran gaji waitress.
- Indeed menyebutkan bahwa gaji rata-rata waitress adalah sebesar 11,71 US$ per jam, atau setara dengan Rp167.000,-.
- Gajimu menyebutkan bahwa waitress mendapat gaji per bulannya sebesar Rp2.130.616,- hingga Rp3.905.122,-.
- Snaga Job menyebutkan bahwa gaji server atau waitress berada pada kisaran 9,84 US$ hingga 13,34 US$ per jam, atau setara dengan Rp140.000,- hingga Rp190.000,-. Rata-rata gaji waitress di Amerika Serikat sebesar 11,59 US$ per jam atau setara dengan Rp165.000,-. Negara bagian di AS yang memiliki gaji waitress terbesar adalah Hawaii, dengan gaji per jamnya sekitar 17,42 US$ atau setara dengan Rp248.000,-.
Demikian panduan bagi Anda yang perlu merekrut dan mengelola waitress Anda. Apabila Anda perlu merekrut pelayan dalam jumlah banyak untuk restoran Anda, Workmate dapat menjadi solusinya. Mulai coba job posting gratis selama 30 hari di Workmate. Baca juga tips lainnya untuk merekrut karyawan dalam bisnis kuliner Anda.