Business: Panduan Lengkap Memulai Bisnis Kuliner Anda
Banyak pelaku bisnis memulai usaha bisnisnya dari bidang food and beverage (F&B).
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya, bisnis F&B atau bisnis kuliner ini adalah bisnis yang tidak ada matinya.
Sudah pasti bisnis kuliner ini tidak ada matinya, karena setiap saat, kapanpun dan dimanapun semua orang pasti membutuhkan makanan.
Nah, dengan adanya fakta ini, maka industri F&B ini senantiasa dipenuhi dengan usaha yang sangat beragam, baik secara konsep usahanya maupun secara skalanya.
Berdasarkan skalanya, banyak orang yang memulai usaha F&B dari nol, sehingga awalnya baru bisnis kecil-kecilan, dan sekarang sudah menjadi bisnis dengan skala besar, dengan cabang yang tersebar dimana-mana.
Berdasarkan konsep usahanya pun, banyak sekali usaha dalam industri F&B ini yang menyajikan hidangan yang tidak umum atau bisa dibilang bisnis kuliner kian berinovasi mengikuti selera pasarnya.
Nah, bagi Anda yang ingin mencoba untuk memulai bisnis kuliner, kami merangkum sejumlah langkah yang dapat menjadi acuan Anda dalam membangun binis kuliner Anda.
Berikut ini sejumlah langkah yang perlu Anda perhatikan:
Panduan Lengkap Memulai Bisnis Kuliner
1. Konsep dan Brand
Membangun branding merupakan hal yang penting dalam usaha kuliner.
Diperlukan usaha dan waktu yang cukup memakan tenaga dan biaya dalam membangun branding usaha kuliner Anda.
Memang, membuat branding ini merupakan satu langkah yang paling berat saat memulai bisnis kuliner.
Hal ini disebabkan karena kedepannya, branding itulah yang akan membedakan usaha kuliner Anda dengan usaha kuliner lainnya.
Selain itu, branding merupakan salah satu cara termudah bagi konsumen untuk mengingat usaha kuliner Anda.
Pemaparan mengenai pentingnya branding ini mengharuskan Anda yang ingin merintis usaha kuliner untuk senantiasa mengembangkan kreativitasnya.
Anda harus mampu membuat konsep kuliner, seperti keunikan produk, tempat yang nyaman, desain yang unik, dan layanan yang baik. Tentunya, semua hal itu dapat dengan mudah diingat orang.
Setelah semua itu selesai teridentifikasi dan terencanakan dengan matang, Anda harus memulai untuk membuat logo atau merek yang menarik.
Logo yang baik adalah logo yang ketika dilihat secara sekilas oleh para konsumen, konsumen langsung bisa mempunyai persepsi yang menarik tentang bisnis kuliner Anda.
Logo harus menggambarkan produk yang akan dijual dan nama yang akan menggambarkan jenis makanan tersebut.
2. Target Pasar
Dalam menjalankan bisnis kuliner, Anda harus mengetahui siapa target pasar bisnis kuliner Anda.
Walaupun bisnis kuliner tidak ada matinya, tapi banyak juga pelaku bisnis yang gagal dalam usaha kuliner ini.
Biasanya, kegagalan ini disebabkan karena kesalahan dalam menentukan target pasar, sehingga bisnis kuliner tersebut kurang diminati orang.
Anda dapat menentukan target pasar berdasarkan perbedaan pada setiap generasi dan berdasarkan pendapatan konsumen. Berikut ini target pasar berdasarkan perbedaan generasi.
- Generasi Y (kaum milenial) adalah generasi yang lahir dari tahun 1980 hingga 2000. Umumnya, generasi ini belum terlalu mapan atau sedang berusaha untuk bekerja paruh waktu. Karena keadaan ini, mereka lebih memilih makanan dengan harga yang murah namun dengan pelayanan yang maksimal, menu yang kekinian dan kebanyakan memesan makanan secara online.
- Generasi X adalah orang-orang yang lahir dari tahun 1965 hingga 1979. Kebanyakan dari mereka sudah tergolong mapan, sehingga dalam memilih makanan, mereka lebih menyukai restoran dengan suasana yang nyaman.
- Baby boomer umumnya lahir pada tahun 1946 hingga 1964. cebderung melirik restoran dengan menu rumahan dan bersifat kekeluargaan.
Selain itu, target pasar bisa juga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan konsumen. Berikut ini target pasar berdasarkan pendapatan konsumen.
- Pendapatan konsumen yang setara UMK. Kebanyakan dari mereka bekerja secara informal. Mereka akan memilih makanan yang murah, bergizi, dan dengan lauk yang lengkap. Mereka tidak memerlukan suasana yang nyaman, yang penting bisa memenuhi kebutuhan makan mereka.
- Pendapatan konsumen yang tinggi. Kebanyakan dari mereka merupakan para profesional. Mereka akan memilih restoran yang bersih dengan suasana yang nyaman, dan makanan yang enak. Harga yang cukup tinggi tidak menjadi masalah buat mereka.
Selain kedua pengkatagorian tersebut, terdapat juga bisnis kuliner yang mengadopsi konsep work station.
Bisnis yang mengadopsi konsep ini kebanyakan didatangi oleh konsumen yang ingin menikmati hidangan sambil membicarakan hal bisnis, seperti para profesional yang sering menghabiskan waktu makan bersama dengan kliennya.
Nah, golongan konsumen yang seperti ini menyukai lokasi restoran yang dekat dengan pusat bisnis.
3. Budget dan Business Plan
Memulai bisnis kuliner memang tergantung dari budget yang tersedia.
Jika Anda memiliki budget yang terbatas, Anda harus menyesuaikan skala bisnis kuliner yang akan Anda buat.
Memulai bisnis kuliner akan jauh lebih baik jika Anda memulainya dalam skala yang kecil, misalkan membuka warung kecil terlebih dahulu, atau membuat food stand dengan menggunakan booth.
Jika Anda memiliki budget yang cukup besar, Anda bisa langsung memulai bisnis kuliner langsung dalam skala yang cukup besar.
Salah satu caranya yaitu Anda bisa langsung membeli franchise makanan dengan merek yang sudah terkenal. Atau, Anda juga bisa membuat merek sendiri dengan konsep yang sudah direncanakan dengan baik.
Buatlah desain tempat yang unik dan nyaman, sehingga bisa menjadi daya tarik bagi calon konsumen.
4. Lokasi
Salah satu rahasia dari bisnis kuliner yang berhasil adalah lokasi. Mendirikan usaha kuliner di lokasi yang tepat dapat memperbesar peluang keberhasilan bisnis Anda, dan tentunya dapat memperoleh keuntungan yang lebih banyak pula.
Mengenai masalah lokasi ini, terdapat beberapa aspek yang Anda harus perhatikan saat memilih lokasi kuliner, yaitu akses jalan, tingkat kepadatan penduduk, tingkat pendapatan masyarakat setempat, dan keamanan lokasi tersebut.
Keempat hal ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan Anda ketika memilih sebuah lokasi kuliner.
Berdasarkan beberapa aspek tersebut, Anda dapat memilih sejumlah lokasi yang dapat Anda gunakan untuk berkuliner, seperti area sekolah, area dekat rumah sakit, area perkantoran, area stasiun, halaman mini market, dan juga mal-mal yang ramai didatangi pengunjung.
5. Desain Interior dan Desain Eksterior
Bisnis kuliner tidak hanya selalu berpusat pada makanan dan minumannya saja.
Ada beberapa faktor lain selain kualitas hidangan yang ikut mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis kuliner.
Salah satu faktor tersebut yaitu desain yang dimiliki oleh bisnis kuliner Anda.
Kebanyakan para pelaku bisnis F&B tidak hanya menjual cita rasa makanan saja, tetapi mereka juga menjual suasana yang nyaman.
Agar bisnis Anda dapat terus bersaing dengan bisnis lainnya, Anda juga harus menjual suasana dari tempat kuliner Anda.
Suasana yang nyaman dan instagramable dapat membuat kaum milenial lebih tertarik untuk mengunjungi kuliner Anda. Nah, kesan nyaman dan instagramable ini akan didapat dari desain interior dan eksterior yang terdapat pada restoran.
Jadi, jika Anda ingin merintis usaha kuliner, merancang desain interior maupun eksterior restoran merupakan sebuah keharusan bagi Anda.
6. Biaya Iklan
Penganggaran untuk biaya promosi atau iklan sangat bergantung pada target restoran Anda.
Tentunya, target promosi Anda harus selaras dengan target pasar kuliner Anda, supaya biaya promosi yang Anda keluarkan tidak terbuang sia-sia.
Banyak orang yang membuang banyak biaya untuk beriklan, namun hasilnya iklan tersebut tidak seperti diharapkan.
Saat ini, media pemasaran yang cukup mumpuni adalah dengan menggunakan media sosial.
Platform media sosial dianggap sebagai salah satu taktik pemasaran yang bisa dilakukan dengan gratis (atau sedikit biaya), tapi berdampak besar pada bisnis.
Bila lokasi dan situasi restoran Anda nyaman dan menyuguhkan pemandangan alam, menjadi sponsor atau menjadi tuan rumah bagi kegiatan komunitas tertentu di restoran Anda juga dapat menjadi salah satu taktik promosi.
Selain itu, promosi bagi menu tertentu juga dapat meningkatkan omset bisnis Anda.
7. Pekerja Restoran
Keberhasilan bisnis kuliner Anda juga dipengaruhi oleh kualitas pekerja yang Anda rekrut pada bisnis Anda.
Jadi, sebelum memulai bisnis, Anda harus merekrut pekerja terlebih dahulu. Untuk dapat merekrut pekerja yang kompeten, Anda dapat menempuh berbagai macam cara.
Cara yang paling mudah adalah mem-posting lowongan kerja pada website dan media sosial bisnis Anda, membuat poster yang ditempatkan di depan restoran atau di tempat-tempat yang dilalui banyak orang.
Anda juga bisa menggunakan jasa tenaga kerja untuk membantu Anda merekrut pekerja. Semua cara ini tentunya mempunyai keuntungan dan kelemahannya masing-masing (Sumber: Restaurant Engine).
Selain jasa tenaga kerja, Anda juga dapat memanfaatlan software rekrutmen untuk merekrut dengan jumlah banyak dengan lebih efisien.
Selain memerhatikanc ara merekrut— perhatikan juga jumlah pekerja yang dibutuhkan oleh usaha kuliner Anda.
Hal ini umumnya dipengaruhi oleh konsep dan skala dari bisnis kuliner tersebut.
Dalam industri F&B, setidaknya terdapat beberapa jenis tipe bisnis kuliner. Berikut ini beberapa jenis tipe bisnis kuliner, beserta jenis pekerja yang dibutuhkan:
- Casual dining restaurant adalah restoran yang paling umum. Restoran ini memiliki suasana yang santai dan informal. Restoran jenis ini menyajikan hidangan yang nikmat dengan harga yang terjangkau, tetapi suasananya tidak terlalu diutamakan. Posisi pekerja yang dibutuhkan dalam restoran berjenis ini adalah general manager, cook dan cook helper, kasir dan resepsionis, pelayan, pencuci piring, dan barista (Sumber: Lusiana Mustinda dari Detik Food).
- Fine dining restaurant adalah restoran yang memiliki konsep mewah dan berkelas yang lebih mengutamakan pelayanan daripada yang casual dining. Selain rasa hidangannya yang nikmat, teknik memasak dan suasana restoran juga sangat diutamakan. Suasana dalam restoran ini lebih elegan, lebih mewah, dan formal. Biasanya, untuk datang ke restoran seperti itu, Anda harus melakukan reservasi terlebih dulu. Pada restoran seperti ini, diperlukan koki yang profesional dan memiliki pengalaman kerja di bidang F&B selama puluhan tahun. Posisi karyawan yang dibutuhkan dalam restoran berjenis ini adalah general manager, cook dan cook helper, kasir, pelayan, delivery man, pencuci piring, bartender, dan chef garde manger (Sumber: Workmate).
- Kafe, posisi karyawan yang dibutuhkan adalah general manager, barista, pastry chef, kasir, pelayan, delivery man, dan pencuci piring.
- Restoran cepat saji, posisi karyawan yang dibutuhkan adalah general manager, cook, kasir, pelayan, dan delivery man.
- Restoran buffet, posisi karyawan yang dibutuhkan adalah general manager, cook dan cook helper, kasir atau resepsionis, pelayan, pencuci piring, dan barista.
- Rumah makan merupakan salah satu bentuk kuliner yang paling merakyat dan lebih menyasar masyarakat dengan pendapatan rendah dan menengah. Dalam rumah makan, pemilik bisa sekaligus berperan sebagai pemimpin dari rumah makan tersebut. Selain pemimpin, sebuah rumah makan juga memerlukan cook dan cook helper, kasir, pelayan, dan delivery man.
- Food truck memerlukan pimpinan, cook, kasir, pembersih meja dan booth.
- Restoran maya (restoran yang hanya mengandalkan transaksi secara online), memerlukan pimpinan, cook, dan kasir.
8. Izin Usaha
Izin usaha bisnis kuliner berbeda-beda setiap bentuk usahanya.
Tentunya, izin usaha ini sangat bergantung dari seberapa besar skala bisnis yang akan Anda buat.
Berikut ini beberapa contoh izin usaha yang perlu Anda urus berdasarkan skala bisnisnya.
- Usaha berupa food stand di depan mini market memerlukan NPWP.
- Usaha dengan memakai tempat tertentu seperti warung kecil yang dikelola oleh perseorangan diperlukan SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha). SKDU ini merupakan izin usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan dimana tempat usaha Anda berada. Dokumen ini dibuat untuk mengurus berbagai dokumen pendirian badan usaha seperti SIUP, TDP, dan NPWP.
- Usaha seperti restoran, kedai, kafe memerlukan izin HO (Hinder Ordonantie). Izin HO ini diberikan kepada individu atau badan usaha yang menjalankan usaha yang berpotensi menimbulkan gangguan pada masyarakat sekitar. Izin ini dikeluarkan oleh kantor kelurahan setempat.
- Usaha rumah makan yang tergolong UMKM harus mengurus dokumen-dokumen pembuatan badan usaha, seperti PT dan CV.
- Usaha kuliner rumahan yang memproduksi makanan kemasan harus mengurus izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Surat izin yang dikeluarkan oleh BPOM ini berguna untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya yang mungkin timbul saat mengkonsumsi produk kemasan.
- Di Indonesia, semua bentuk usaha kuliner yang tidak mengandung babi harus mengurus sertifikasi halal di kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia).
9. Supplier
Ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan berkesinambungan merupakan hal yang penting dalam berbisnis kuliner.
Untuk bisnis kuliner yang berskala kecil, Anda sebagai pemilik usaha masih bisa berbelanja kebutuhan restorannya secara sendiri.
Tetapi untuk bisnis kuliner yang besar, Anda memerlukan supplier yang bisa menjamin ketersediaan bahan baku dengan harga yang kompetitif, kualitas yang bagus, dan berkesinambungan.
Konsistensi supplier yang Anda pilih sangat berpengaruh terhadap lancarnya usaha bisnis kuliner Anda.
Demikan sembilan langkah hal yang perlu Anda perhatikan saat memulai bisnis kuliner.
Butuh merekrut pekerja restoran Anda sefera? Coba gratis Workmate selama 30 hari dan rekrut pekerja restoran Anda sekarang!