Sistem Kerja Split Shift dalam Dunia Bisnis: Pengertian & Manfaat
1. Pengertian Sistem Kerja Split Shift
Waktu kerja split shift adalah pola kerja di mana jam kerja dibagi menjadi dua bagian dengan jeda istirahat di tengahnya. Pola ini umumnya digunakan dalam bisnis dengan jadwal fleksibel atau pada pekerjaan yang memerlukan waktu lama untuk diselesaikan. Dalam praktiknya, waktu kerja split shift memberikan karyawan kesempatan untuk beristirahat di tengah hari, memungkinkan mereka untuk merestart energi dan konsentrasi sebelum melanjutkan tugas-tugas mereka.
2. Keuntungan dan Kerugian sistem Kerja Split Shift.
Manfaat dari waktu kerja split shift meliputi peningkatan produktivitas, pengurangan kelelahan, dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Selain itu, pola kerja ini memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam mengatur waktu pribadi di luar jam kerja. Dalam konteks bisnis, penggunaan waktu kerja split shift juga membawa manfaat dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan operasional dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Keuntungan lainnya adalah:
- Fleksibilitas waktu untuk aktivitas pribadi.
- Peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional bisnis.
- Karyawan dapat memilih shift yang sesuai dengan preferensi waktu mereka.
- Adanya waktu istirahat yang lebih panjang dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.
- Potensi peningkatan kebahagiaan kerja dengan memberikan fleksibilitas pada karyawan.
Kerugian Sistem Kerja Split Shift:
- Gangguan terhadap ritme tidur dan waktu bersama keluarga.
- Pekerjaan lebih sulit dikelola dan memerlukan adaptasi.
- Potensi ketidaknyamanan dan kesulitan koordinasi.
- Karyawan mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi dengan rekan kerja.
- Shift yang terbagi dapat mengakibatkan ketidakstabilan emosional dan kelelahan.
3. Implementasi Waktu Kerja Split Shift dalam Bisnis
Implementasi waktu kerja split shift dapat memberikan beberapa manfaat spesifik. Pertama, fitur ini memungkinkan perluasan waktu operasional bisnis karena tenaga kerja dapat bekerja pada shift-shift yang berbeda, meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Kedua, waktu kerja split shift memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam merencanakan kegiatan di luar pekerjaan, seperti mengurus keluarga atau mengejar pendidikan. Ketiga, beberapa jenis bisnis, seperti restoran, dapat memanfaatkan waktu kerja split shift untuk menyesuaikan tenaga kerja dengan tingkat permintaan pelanggan pada jam-jam sibuk.
Namun demikian, implementasi waktu kerja split shift juga memiliki tantangan dan risiko, seperti pengaturan jadwal yang kompleks dan dinamis yang dapat membingungkan karyawan dan berpotensi mengurangi motivasi serta kualitas kerja. Oleh karena itu, manajemen yang baik dan komunikasi yang jelas antara manajemen dan karyawan sangat penting dalam mengimplementasikan waktu kerja split shift secara efektif dalam bisnis.
4. Peraturan Undang-Undang Pembagian Waktu Shift Kerja
Mengacu pada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja yang mengubah Pasal 77 UU Ketenagakerjaan, ternyata tidak ada ketentuan terperinci mengenai pembagian waktu shift kerja. Kedua undang-undang tersebut hanya mengatur jam kerja sebagai berikut:
- 7 jam per hari atau 40 jam per minggu dengan waktu kerja 6 hari dalam 1 minggu; atau
- 8 jam per hari atau 40 jam per minggu dengan waktu kerja 5 hari dalam 1 minggu.
Jika perusahaan mempekerjakan melebihi batas tersebut, maka dianggap sebagai lembur, dan perusahaan wajib membayar upah lembur sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Sementara itu, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus, Pasal 4 menjelaskan bahwa perusahaan dapat mempekerjakan karyawan/buruh pada hari libur sesuai kesepakatan bersama.
Dari penjelasan undang-undang dan peraturan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada peraturan resmi mengenai pembagian waktu shift kerja, termasuk split shift. Namun, perusahaan tetap dilarang mempekerjakan karyawan lebih dari 40 jam dalam satu minggu.
5. Perusahaan Seperti Apa yang Tepat Menggunakan Split Shift?
Beberapa sektor industri dan bisnis dapat mendapatkan keuntungan dari fleksibilitas yang diberikan oleh pola kerja split shift. Khususnya, ini bermanfaat bagi bisnis yang memerlukan ketersediaan karyawan sepanjang waktu dan mengalami lonjakan kunjungan pada waktu-waktu tertentu.
Industri perhotelan, kuliner, restoran, layanan kesehatan, transportasi umum, dan customer service telah memulai penerapan pola kerja split shift.
Selain sektor-sektor tersebut, split shift juga bermanfaat untuk perusahaan:
- Tim dengan cakupan global: Perusahaan yang memiliki tim tersebar di berbagai negara akan menghadapi perbedaan zona waktu. Penggunaan split shift dapat mengatasi tantangan ini, memastikan komunikasi antar tim tetap efektif, dan meningkatkan kinerja keseluruhan.
- Bisnis dengan periode sibuk pada waktu tertentu: Misalnya, restoran atau kafe yang ramai pada malam hari saat pelanggan baru pulang kerja.
- Perusahaan dengan kebutuhan waktu tertentu: Split shift dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang membutuhkan karyawan pada waktu-waktu krusial, seperti menghadapi deadline proyek harian.
Pola kerja split shift tidak sesuai untuk jenis bisnis atau perusahaan yang memerlukan interaksi tatap muka sepanjang hari. Bisnis manufaktur dengan produksi yang perlu dilakukan terus-menerus juga kurang sesuai dengan split shift. Mereka lebih cenderung menggunakan pola kerja pembagian shift yang melibatkan karyawan yang berbeda.
6. Beberapa Tips Mengelola Sistem Kerja Split Shift dengan Efektif
- Rencanakan Jadwal dengan Baik: Tentukan jadwal spesifik untuk setiap periode kerja dan atur waktu istirahat dengan efektif agar tetap bisa mengisi energi.
- Tetapkan Prioritas: Fokus pada tugas-tugas penting dan urgensi yang perlu diselesaikan. Buat daftar prioritas untuk memastikan pekerjaan yang paling penting tidak terlewatkan.
- Manfaatkan Waktu Luang dengan Baik: Selama waktu luang antara periode kerja, manfaatkan waktu tersebut untuk istirahat atau melakukan aktivitas yang membantu meningkatkan produktivitas.
- Komunikasi yang Baik: Jika bekerja dalam tim, pastikan komunikasi yang efektif dengan anggota tim yang lain. Sehingga informasi dan tanggung jawab dapat terbagi dengan baik.
- Tetap Jaga Kesehatan: Regulasi waktu kerja split shift yang tidak teratur dapat mempengaruhi keseimbangan hidup. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dengan makan dengan seimbang dan beristirahat yang cukup.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengelola waktu kerja split shift dengan efektif untuk meningkatkan produktivitas dan keseimbangan hidup dalam dunia bisnis.
7. Contoh Penerapan Split Shift
Sebagai gambaran yang jelas, akan dijelaskan bagaimana menerapkan split shift untuk bisnis restoran. Bima adalah juru masak senior sebuah restoran di wilayah Serpong. Sehari-hari, Bima mulai bekerja sejak jam 10.00 – 14.00. Pada waktu tersebut, Bima menyiapkan bahan-bahan makanan.
Bima mengambil waktu istirahat dan jeda kerja dari jam 14.00 – 17.00. Di lain sisi, pada periode tersebut restoran belum terlalu ramai, sehingga tidak memerlukan tenaga terlalu banyak. Kemudian Bima kembali bekerja dari jam 17.00 – 21.00. Di periode tersebut, restoran sedang mengalami traffic pengunjung yang tinggi, sehingga diperlukan banyak tenaga kerja. Secara hitungan, Bima bekerja selama delapan jam (10.00 – 14.00 dan 17.00 – 21.00) dengan jeda waktu selama tiga jam (14.00 – 17.00). Split shift adalah salah satu cara mengatur kerja karyawan agar potensi dan keuntungan perusahaan tetap maksimal. Konsep split shift menawarkan solusi baru untuk beradaptasi dengan perubahan yang dinamis.
Waktu kerja yang fleksibel ini tidak hanya membantu perusahaan beroperasi lebih efisien sepanjang waktu, karyawan juga mempunyai kesempatan untuk mengerjakan urusan pribadinya, sehingga terciptanya keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi mereka.
8. Pusing Memikirkan Bagaimana split shift karyawan? Gunakan digital outsourcing workmate.
Dengan teknologi digital yang terintegrasi, workmate dapat mengelola pekerja Anda mulai dari absensi, manajemen kontrak, hingga payroll agar Anda dapat menghemat waktu dan sumber daya dalam melakukan tugas-tugas ini, dan dapat mengalihkan fokus Anda untuk tugas-tugas inti bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan pekerja Anda sekarang!
Fitur Shift Management dalam aplikasi Workmate membantu mengelola shift kerja dengan lebih efektif, yang bermanfaat bagi para pekerja dan manajemen perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari fitur ini:
- Mengatur shift kerja: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur dan melaporkan absen langsung dari aplikasi, sehingga memudahkan proses pengaturan shift kerja.
- Mengoptimalkan waktu kerja: Dengan mengatur shift kerja secara efektif, pekerja dapat lebih fokus pada tugasnya dan mengoptimalkan waktu kerja mereka.
- Meningkatkan efisiensi: Fitur Shift Management membantu mengelola sumber daya manusia dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan daya saing di pasar.
- Mengurangi kesalahan kerja: Dengan informasi yang tepat tentang shift kerja, pekerja dan manajemen dapat mengurangi kesalahan kerja, seperti kedatuan atau keterlambatan.
- Intergrasi Dengan payroll: Fitur Shift Management dalam aplikasi Workmate tidak hanya membantu mengelola shift kerja dengan lebih efektif, tetapi juga terintegrasi dengan sistem payroll. Dengan demikian, manfaat dari fitur ini bagi HR adalah dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan mengurangi kesalahan dalam penggajian
Dalam hal konsteks manajemen perusahaan, fitur Shift Management di Workmate dapat membantu para ahli HR dalam mengelola sumber daya manusia dengan lebih efektif. Kunjungi Blog workmate untuk membaca artikel tentang mengelola karyawan lainnya. Ada banyak artikel yang tentunya berguna untuk meningkatkan kesuksesan bisnis Anda.